KEMERDEKAAN PALESTINA DAN PEMBEBASAN MASJID AL AQSHA SEBAGAI SEBUAH KENISCAYAAN

KEMERDEKAAN PALESTINA DAN PEMBEBASAN MASJID AL AQSHA SEBAGAI SEBUAH KENISCAYAAN Dr. Mahmud Hasyim Anbar GAZA, PALESTINA
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على إمام المجاهدين وسيد الأنبياء والمرسلين، سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم وعلى آله وصحبه ومن سار على دربه إلى يوم الدين، أما بعد: أحييكم جميعاً بتحية الإسلام، فالسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Assalamu’alaikum wa rohmatullah wa barokaatuh Seindah-indah sapaan salam kukirimkan kepada kalian dari bumu Palestina, bumi di mana Allah memperjalankan Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam dalam satu malam, Isra Mi’raj. Semoga Allah memberikan balasan terbaik atas undangan kalian kepadaku untuk turut serta berpartisipasi dalam acara tabligh akbar yang rutin kalian selenggarakan setiap tahunnya untuk menyampaikan sebuah makalah bertema “Kemerdekaan Palestina dan Pembebasan Masjid Al Aqsha Sebagai Sebuah Keniscayaan.” Semoga hari ini merupakan hari terbaik dan perkumpulan terbaik yang dengan bersatunya kalian Allah mengangkat kemuliaan kalian. Hari mulia dari hari-hari Allah ‘Azza wa Jalla yang di dalamnya kalian bersatu padu di bawah imam kalian, Saudaraku tercinta, Ustadz Yakhsallah Manshur, Imamul Muslimin, dalam rangka memperkuat kesatuan Umat Islam dengan Al Qur’an dan Sunnah demi mewujudkan rohmatul Islam (kasih sayang Islam). Kalianlah jiwa-jiwa mulia yang tak letih meneriakkan dari lubuk hati kalian yang terdalam slogan, Al Aqsha Haqquna…Al Aqsha Haqquna…Al Aqsha Haqquna. Benar sekali, Al Aqsha merupakan hak milik kalian, sebab Al Aqsha merupakan tempat perjalanan Nabi kalian, Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam dan kiblat pertama kalian. Al Aqsha memanggil kalian, “Hai putra-putra umat Islam” agar kalian membebaskannya dari pelecehan bangsa Yahudi. Al Aqsha menyeru hati sanubari kalian dan karenanya gelora dan semangat bangkit lalu berlari menyambutnya. “Hai putra-putra Jama’ah Robbani yang diberkahi, di hari yang mulia ini, hari diselenggarakannya Tabligh Akbar, jadikanlah diriku sebagai semangat terbesar kalian. Jangan kalian lupakan aku dari ingatan kalian. Saat ini aku berada dalam cengkraman tangan-tangan Yahudi selama 48 tahun. Adakah diantara kalian yang menolong dan menyelamatkanku?” Saudara-saudaraku yang mulia Sesungguhnya persoalan Palestina dan Masjid Al Aqsha adalah persoalan utama umat Islam. Bumi Palestina merupakan bumi perseteruan antara Haq dan bathil, antara keimanan dan kekufuran. Membebaskan Palestina dari penjajah Yahudi adalah tahapan terpenting dalam sejarah peradaban umat Islam. Kemerdakaan Palestina merupakan bagian dari proyek Islam terbesar serta menjadi titik tolak peralihan sejarah dalam membangunkan dan membangkitkan kembali muslimin untuk memimpin umat manusia menuju kehidupan yang mulia hingga meraih kenikmatan yang kekal di surga. Sungguh kemerdekaan Palestina menjadi bukti bahwa muslimin setia kepada warisan dan sejarah nabi-nabi mereka. Bukti bahwa muslimin memegang teguh akidah mereka, akidah tauhid, akidah seluruh Nabi dan Rasul. Pembebasan Palestina juga menjadi saksi bahwa muslimin setia kepada Masjid Al Aqsha yang merupakan kiblat pertama, masjid kedua dan ketiga setelah Masjidil Haram dan masjid nabawi, sekaligus tempat diperjalankannya Nabi Muhammad Shallallahu’alahi wa sallam. Maka kemerdekaan Palestina dan pembebasan Masjid Al Aqsha adalah sebuah keniscayaan. Sebab Palestina merupakan tanah para Nabi dan Rasul. Di bumi ini Nabi Isa ‘Alaihissalam dilahirkan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala, [فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهِ مَكَانًا قَصِيًّا] {مريم:22} “Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh,“ (QS Maryam, 22). Dan yang dimaksud dengan tempat yang jauh adalah sebuah lembah di kota baith lehem di Palestina. Ibnu Abbas radliallahu ‘anhu berkata bahwa tempat yang jauh adalah lembah terjauh, yaitu kota baith lehem di Palestina. Palestina juga menjadi tempat hijrahnya Nabi Ibrahim as dan Luth as. Di bumi itulah Nabi Ibrahim as menyelamatkan diri dari kekejaman Raja Namrud bin Kan’an. Allah berfirman [وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطًا إِلَى الأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَمِينَ] {الأنبياء:71} . “Dan kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusa.” (QS Al Anbiyaa : 71) Di bumi Palestina pula, Nabi Sulaiman as hidup menjadi pemimpin tidak hanya manusia tetapi juga jin dan burung. Bahkan Allah menundukan angina untuknya. Sebaimana tercantum dalam firman-Nya. [وَلِسُلَيْمَانَ الرِّيحَ عَاصِفَةً تَجْرِي بِأَمْرِهِ إِلَى الأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا وَكُنَّا بِكُلِّ شَيْءٍ عَالِمِينَ] {الأنبياء:81} “Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupanya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkahinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS Al Anbiya : 81) Di tanah Palestina juga penderitaan Nabi Ayyub as berakhir. Seperti disebutkan dalam firman-Nya, [ارْكُضْ بِرِجْلِكَ هَذَا مُغْتَسَلٌ بَارِدٌ وَشَرَابٌ] {ص:42} “Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.” (QS Shaad : 42). Dan sumur di mana Nabi Ayyub as mandi terletak di lembah Silwan dekat dengan kota Al Quds. Selain itu Palestina juga merupakan tempat Nabi Muhammad Shallalahu’alaihi wa sallam diperjalankan di waktu malam dan diangkat Allah menuju langit. Sebagaimana dijelaskan Allah Ta’ala melalui firmanNya, [سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ المَسْجِدِ الحَرَامِ إِلَى المَسْجِدِ الأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ] {الإسراء:1} . “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjid Al Haram ke Al Masjid Al Aqsha yang telaj Kami berkahi sekelilingnya agara Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al Israa : 1). Saudara-saudaraku yang mulia Sungguh bumi Palestina termuliakan dengan kunjungan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alahi wa sallam dalam Isra Mi’raj. Karenanya Allah memberkahi bumi ini. Perjalanan inilah yang kemudian Allah mengikat antara kiblat muslimin yang pertama, Masjid Al Aqsha, dan kiblat mereka yang kedua, Masjidil Haram, agar mereka semua tahu bahwa Baitul Maqdis dan Palestina merupakan tanah suci yang dicintaiNya sehingga hati-hati mereka senantiasa tergerak dan bergantung di sana. Palestina erat sekali dengan sejarah Islam dan menempati hati umat Islam dengan keberkahan para Nabi Rasul yang tinggal di sana dalam beberapa zaman serta keberkahan kunjungan Nabi Muhammad Shallallahu’alahi wa sallam. Maka memerdekakan Palestina dan Masjid Al Aqsha adalah tanggung jawab dan agenda penting seluruh muslimin yang tidak mungkin tercapai kecuali oleh mereka yang bertauhid, yang tangannya selalu basah dengan air wudhu, yang hatinya dipenuhi dengan dzikrullah, seperti kalian. Saudara-saudaraku yang mulia Sungguh bangsa Yahudi saat ini tengah menjajah Al Aqsha dan menodai kesuciannya. Mereka adalah manusia dengan hati-hati yang busuk lagi keras. Kepribadian mereka yang kompleks dan aneh merupakan cermin dari hati-hati mereka. Karakter orang-orang Yahudi terisi dengan permusuhan dan kebencian di dalamnya, dikuasai kecongkakan dan tipu daya pada perilakunya serta dipenuhi dengan kerusakan dan pembunuhan dalam hatinya. Merekalah orang-orang yang Allah sifati melalui firman-Nya, [كُلَّمَا أَوْقَدُوا نَارًا لِلْحَرْبِ أَطْفَأَهَا اللهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الأَرْضِ فَسَادًا وَاللهُ لَا يُحِبُّ المُفْسِدِينَ] {المائدة:64} . “Setiap kali mereka menyalakan api peperangan Allah memadamkannua dan mereka berbiat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.” (QS Al Maidah : 64) Sesungguhnya penjajahan Zionis atas bumi Palestina merupakan sejarah hitam yang panjang. Merekalah entitas kolonial di masa kolonialisme berakhir, entitas rasis di saat seluruh hukum rasisme internasional dihilangkan dan ditolak oleh semua bangsa. Oleh karenanya, Umat Islam harus bersatu padu di bawah satu bendera dan satu pimpinan untuk meraih kemuliaan dan kehormatan mereka sebagaimana pernah dilakukan oleh Shalahuddin Al Ayyubi, rahimahullah, tatkala mengusir kaum salibis dari Baitul Maqdis. Dia menyatukan semua wilayah yang tadinya tercerai-berai sebelum akhirnya mengerahkan para pasukannya ke tanah Palestina. Sungguh berkumpulknya kalian di masjid At Taqwa Cileungsi merupakan inti persatuan umat dan penegakkan khilafah. Semoga Allah memberkahi kesungguh-sungguhan dan perkumpulan kalian serta menerima amal dan usaha kalian. Betapa aku selalu berharap bisa berada di tengah-tengah kalian secara fisik, benar-benar menyertai kalian di hari yang mulia ini. Namun aku memohon maaf karena tidak sanggup keluar dari Palestina, penjara terbesar yang aku berada di dalamnya. Tanah yang diblokade dari semua penjuru, laut, udara dan tanah. Tidak ada yang mampu menolong kami selain Allah Ta’ala, untuk itu jangan lupa untuk selalu mendoakan kami. Saudara-saudaraku yang mulia Semua petunjuk baik dalam Al Qur’an maupun realita menegaskan bahwa Allah berjanji akan membebaskan Palestina. Sungguh telah berlalu sunnah Allah dan hukumNya di mana Dia akan menolong para walinya dan menghancurkan musuh-musuhnya. Sunnah-sunnah Allah tidak akan pernah berubah ataupun berganti. Allah telah berjaji kepada orang-orang mukmin di masa Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam untuk menolong mereka. Dan Allah pun memenuhi janji-Nya untuk mereka. Sebagaimana pula Allah juga menjanjikan kekalahan atas musuh-musuh mereka. Dan Allah pun memenuhi janji-Nya tersebut. Yahudi saat ini telah berbuat kerusakan di muka bumi, lalu Allah berjanji untuk menyuramkan wajah-wajah mereka dan memasukkan orang-orang yang beriman ke dalam Masjid Al Aqsha serta membinasakan sehabis-habisnya bangsa Yahudi. [فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الآَخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا المَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا] {الإسراء:7} “Dan apabila dating saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebaomana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.” (QS Al Isra : 7) Namun nash Al Qur’an tidak menjelaskan kapan janji ini akan terpenuhi, hanya saja petunjuk-petunjuk di dalamnya menegaskan bahwa Yahudi tengah berjalan menuju kehancuran mereka dan kemenangan serta kekuasaan berada di pihak orang-orang yang beriman. Saudara-saudaraku yang mulia Di akhir risalah ini, tak lupa aku berdoa semoga Allah merahmati dan mengampuni Imam yang mulia, Muhyiddin Hamidy, yang telah meninggalkan kita menemui Rabb-Nya. Hari ini, di acara Tabligh Akbar, beliau tidak lagi bersama-sama kita secara fisik, namun beliau masih hidup dalam ingatkan dan hati kita. Semoga Allah memberikan balasan terbaik baginya atas kesungguh-sungguhnya dalam memperjuangkan Al Aqsha dan Palestina. Aku memohon semoga Allah Ta’ala mengkaruniakannya dengan rahmat-Nya dan menempatkannya di surga-Nya yang luas serta membalaskan untuknya dengan balasan terbaik bagi rakyat Palestina khususnya dan umat Islam seluruhnya. Kusampaikan salamku kepada saudaraku yang mulia, Imam Yakhsyallah Manshur. Semoga Allah menghargai jerih payahnya dalam memperjuangkan Al Quds dan Masjid Al Aqsha. Dan semoga Allah membalasnya dengan penuh kebaikan serta menjadikannya sebaik-baik pengganti para pendahulunya yang terbaik. Alhamdulillahirabbil’alamin. Saudaramu Dr. Mahmud Hasyim Anbar Gaza, Palestina

SHARE THIS

Author:

Facebook Comment